Spons (Sponge) merupakan salah satu hewan air primitif yang membentuk filum Porifera. 98 persen dari semua spesies spons berada di laut. Awalnya spons dianggap sebagai tanaman karena sering membentuk cabang dan kurangnya gerakan yang jelas.
Kerangka spons yang lunak dan elastis dari spesies tertentu telah dimanfaatkan sebagai alat keperluan rumah tangga sejak zaman kuno. Di Yunani dan Roma kuno, spons digunakan untuk kuas cat, alat pembersih. Pada abad pertengahan, spons digunakan sebagai terapi dalam pengobatan berbagai penyakit.
Spons alami sebagian besar juga digunakan dalam seni dan kerajinan seperti pembuatan tembikar dan perhiasan, melukis dan dekorasi, dan dalam pengobatan bedah. Namun saat ini banyak spons sintesis (tiruan) untuk menggantikan spons alami untuk penggunaan rumah tangga.
Fakta Spons luffa (loofah)
Spons luffa (loofah) mungkin terlihat seperti spons dari lautan, tetapi pada kenyataannya spons luffa merupakan buah dari tanaman dalam keluarga labu-labuan.
Orang kebanyakan tidak sadar bahwa spons luffa sebenarnya adalah buah yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Ini dikarenakan Spons luffa (loofah) berbentuk seperti spons laut.
Spons luffa secara khusus merupakan bagian buah dari tanaman oyong atau gambas (Luffa acutangula) yang dibiarkan matang dan bagian tanaman yang lain dihilangkan hingga menyisakan serat-seratnya.
Serat kering dari luffa (loofah) yang berwarna kuning keemasan ini bisa dibentuk bermacam-macam, mulai dari sikat, sandal hingga sponge (spons).
Istilah Luffa di Indonesia lebih dikenal dengan nama gambas atau oyong yang termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae).
Tanaman gambas atau oyong termasuk tanaman merambat, yang membutuhkan iklim panas, dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang musim. Lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman oyong adalah di daerah yang bersuhu 18–24 °C, dan kelembaban 50-60%.
Selain dibuat sayur, gambas atau oyong sering kali dimanfaatkan sebagai keperluan lain seperti obat penurun kadar gula darah, radang usus, asma, meningkatkan air susu ibu (ASI) hingga pelengkap kecantikan kulit.
Gambas atau oyong yang dikeringkan seringkali dibuat untuk peralatan mandi sebagai alat menggosok tubuh yang berguna untuk mengangkat sel mati, penggosok saat cuci tangan, dan lain sebagainya.
Gambas kering telah digunakan oleh nenek moyang kita sejak dahulu sebagai penggosok badan ketika mandi.
Selain dianggap untuk menanggalkan sel kulit mati dan daki juga membantu melicinkan kulit. Apalagi bila dicampur dengan sabun sehingga berbuih.
Spons Luffa Berasal Dari Tanaman Untuk Kesehatan dan Kebugaran